Search This Blog

Sunday, December 23, 2012

What can i do?


Perumpamaan Tentang Talenta (Matius 25:14-30)


"Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian  ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. 

Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.   Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. 


Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."



Bahan permenungan :

  • Setiap orang di karuniai talenta yang unik dan istimewa. Setiap orang sudah dikaruniai talenta sesuai dengan kesanggupannya, dan karna keunikan dan keistimewaan tiap tiap orang maka talenta yang dimiliki bisa berbeda satu dengan yang lain. Dengan kita hidup bersama maka akan bisa tercipta keharmonisan, dimana tiap pribadi bisa saling mengambil bagiannya dan melengkapi pribadi yang lain.
  • Talenta merupakan titipan dari Tuhan. Talenta setiap orang itu berbeda oleh karenanya kita tidak perlu menjadi sombong dan berbangga diri, karna talenta yang diberikan merupakan titipan dari Tuhan. Oleh karenanya harus bisa dimaksimalkan oleh kita masing-masing, kita harus berperan aktif untuk bisa mengikuti keinginan Tuhan. Namun bagaimana bila kita sendiri tidak tahu akan talenta yang kita miliki. Diperlukan ketaatan dalam berdoa dan harus peka terhadap dalam setiap hidup kita sehari hari. 
  • Kenali talenta kita. Contoh : ada orang yang merasakan sukacita apabila bisa bercakap-cakap dan berinteraksi secara langsung dengan orang lain, karena dengan berinteraksi dengan orang secara langsung mereka bisa merasakan kebahagiaan orang lain maupun kesedihan mereka yang terpancar dari raut wajah, nada suara, dll, ini merupakan ciri talenta dalam hal berinteraksi/berbicara/mendengar. Apabila dikembangkan maka bisa menjadi seorang marketing yang handal atau bisa juga menjadi seorang penyiar radio yang bisa berbagi cerita kepada sesama atau bahkan seorang teman yang baik dimana bisa menjadi tempat untuk bisa curhat. Gunakanlah sebaik-baiknya talenta yang kita miliki sehingga kita bisa berbagi berkat dengan sesama, sekecil apapun itu pasti ada artinya, jangan pernah ragu untuk melakukan hal baik.
  • Talenta kita harus dipertanggung jawabkan pada Tuhan. Jadi, setiap dari kita pasti memiliki talenta, besar kecilnya talenta yang diberikan janganlah membuat kita menjadi sombong. Janganlah semena-mena dan ingin memamerkan kemampuan di depan orang lain, atau untuk dipakai hanya untuk kepentingan-kepentingan dunia. Saat kita mempergunakan karunia tersebut, memang kehendak bebas kita juga turut terlibat, dan di sinilah terdapat pergumulannya, yaitu apakah penggunaan talenta itu berfokus untuk kemuliaan Allah, atau untuk kemuliaan diri sendiri. Untuk menilai apakah karunia yang kita terima sungguh berasal dari Tuhan, maka kita lihat prinsip dasarnya yaitu seperti yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kita : “Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.” (Mat 12:33, Luk 6:44). Maka jika karunia tersebut dari Tuhan maka akan menghasilkan buah- buah yang baik, yang kita kenal sebagai buah Roh Kudus, yaitu : “kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan pengendalian diri” (Gal 6:22). Perlu diingat dengan sejalannya waktu talenta yang kita miliki bisa bertambah atau malah berkurang, seperti ditekankan dalam perikop diatas bahwa apabila kita setia dalam perkara kecil maka Tuhan akan mempercayakan kita dengan perkara yang lebih besar, akan tetapi apabila kita tidak menggunakan talenta yang dimiliki dan malah disimpan maka Tuhan akan mengambilnya kembali.
  • Tidak mengembangkan sebuah talenta adalah sebuah kejahatan. Tidak mengembangkan talenta, bukanlah sebuah kelalaian, tetapi merupakan sebuah kejahatan. Maka dikatakan pada ayat yg ke-26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, bahkan dikatakan pada ayat yang ke-30: Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi." Biarlah dengan talenta yg kita miliki, kita dengan kerendahan hati dan suka cita, berkatalah kepada Tuhan,"Aku mau menjadi berkat senantiasa. Talenta yang berbeda satu sama lain, tetapi biarlah kita tetap bergandengan tangan dan bilang,"Tuhan, untuk pekerjaan Tuhan, kita harus selalu bersatu, untuk menyatakan kemuliaan Tuhan.

Cerita pendek :
  • Sapi dan Kucing. Pada suatu hari, si Sapi mengajukan keberatan kepada Tuannya, “Tuan, saya sudah berkerja keras mandi keringat sepanjang hari membajak sawah Tuan, tapi Tuan hanya memberi jerami untuk makananku. Sedangkan si Kucing yg kerjanya duduk-duduk di rumah, dapat ikan dan susu. Mohon keadilan Tuanku”, kata si Sapi. Jawab si Tuan, “Hai Sapi, kalau kamu saya tempatkan di rumah, dan kucing di sawah. Maka sawahku tidak akan pernah selesai dibajak, dan kita tidak panen. Demikian pula tikus-tikus dirumahku akan semakin banyak, karena 100 sapi pun tidak akan ditakuti oleh tikus. Kalau saya beri ikan untuk makananmu dan jerami untuk makanan kucing, maka pasti perut kalian akan sakit, kalau sudah demikian, apa mungkin dapat bekerja dengan baik?”. Sejak itu sapi tidak pernah lagi mengeluh dengan pekerjaannya, ia mengerti bahwa tiap mahluk punya peran masing-masing untuk tuannya.

Apakah kamu seorang pengajar?
Apakah kamu seorang pelayan?
Apakah kamu seorang sopir?
Apakah kamu seorang akuntan?
Apakah kamu seorang penjual?
Apakah kamu seorang penjaga keamanan?
Apakah kamu seorang pelajar/mahasiswa?
Apakah kamu seorang penulis/pembawa berita?
Apakah kamu seorang pemusik/penyanyi?
Apakah kamu seorang ilmuwan?
Apakah kamu seorang dokter?
Apakah kamu seorang buruh bangunan?

Apapun pekerjaanmu sekarang gunakanlah talenta yang dimiliki demi kemuliaan nama Tuhan saja dan pastikan orang lain bisa merasakan sukacita yang sama dengan kita, jadilah berkat bagi banyak orang.

Yesus mengajarkan pada kita untuk saling melayani satu dengan lain maka MARI MELAYANI ^^

Saturday, October 6, 2012

Jalan Keselamatan

Apa cita-citamu? ini pertanyaan yang sering kali terdengar sejak kita kecil. Dan jawabannya beragam bisa ingin menjadi dokter, presiden, insinyur, olahragawan, dan segala macam profesi lainnya yang menurut kita sebagai sesuatu yang cool.

Pada saat kita dewasa, apakah jawabannya masih sama? saya yakin tidak lagi, dengan berjalannya waktu, kita mulai mencari-cari apa tujuan hidup kita di dunia ini, dan jawaban yang tadinya simple bisa berubah menjadi sebuah misi yang terkadang menjadi beban selama hidup kita.

Sedangkan apabila pertanyaan seperti diatas, klo ditanya ke orang yang beriman/takwa/taat beribadah mungkin saja jawabannya adalah "ingin masuk surga", namun apa kita benar-benar ingin mencapai itu? bagaimana caranya? mau mulai dari mana? apa yang harus saya lakukan? pertanyaan seperti ini kerap kali muncul.

Berbicara tentang cita-cita untuk masuk ke surga, ada satu perikop dalam Alkitab dan menjadi bahan permenungan saya dari kecil sampai sekarang ini, yaitu :

Yohanes 14 : 6
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Kalimat ini menimbulkan pertanyaan besar bagi saya. Mungkin banyak teman-teman yang berpendapat sama seperti saya, beranggapan bahwa maksud perikop diatas adalah apabila kita ingin mendapatkan keselamatan, maka kita harus menjadi orang Kristen/Katolik/penganut agama yang berTuhankan Yesus.

Saya sering bertanya kepada Tuhan benarkah seperti itu? apakah semua orang yang bukan pengikut Kristus hanya punya pilihan masuk neraka? bagaimana nasib orang-orang baik yang terlahir di keluarga non-Kristen, pertanyaan seperti sering menghantui saya dari kecil sampai saya dewasa.

Bahkan saya pernah berdebat tentang hal ini dengan teman dekat saya, saya ngotot bahwa Tuhan Yesus tidak mungkin membiarkan begitu saja setiap orang non-Kristen, dia pasti melihat dan peduli akan mereka juga, sedangkan teman saya ini mengatakan bahwa memang hanya pengikut Kristus yang akan masuk surga, dan itu merupakan kesalahan orang-orang tersebut apabila mereka tidak mau mengikuti Yesus, karna dengan kecanggihan teknologi sekarang ini, mustahil bagi seseorang untuk tidak bisa melihat pewartaan/evangelisasi yang sudah jalan sampai ke daerah-daerah terpencil bahkan di stasiun TV juga ramai. Saya sempat berpikir hal itu ada benarnya juga, tapi hati kecil saya tetap tidak puas dan menanti jawaban dari Dia.

Salah satu alasan saya tidak bisa menerima jawabannya adalah karna saya berteman baik dengan beberapa orang non-Kristen dan mereka adalah orang-orang yang hidupnya menurut saya bahkan lebih baik dari saya. Mereka orang yang lebih pantas untuk bisa masuk surga daripada saya yang suam suam kukuh (bener gak yah tulisannya begini) dalam mengikuti Yesus.

Hal ini pernah saya utarakan juga saat komsel, dan mendapat sedikit pencerahan dari salah satu teman sel saya, dia mengatakan begini :

Perikop tersebut benar, bahwa hanya melalui Yesus kita bisa selamat, namun Yesus disitu bukan berarti kita dibaptis menjadi Kristen. Namun Yesus sebagai Kasih, setiap orang yang menjalankan Kasih, membagi sukacita kepada sesama, memperlakukan sesama seperti dirinya sendiri, mereka sudah ambil bagian dalam kerajaan sorga, karna Kasih itu sendiri adalah Yesus.

Bahkan dia balik bertanya, zaman sebelum Yesus ada, yaitu zaman para nabi, kemana mereka setelah meninggal? apakah ke neraka? karna pada zaman itu Yesus memang belum lahir. Jawabannya tentu saja Tidak.

Dan akhirnya pada misa minggu pertama Oktober 2012 di gereja Kristoforus, saya mendapat pencerahan yang melengkapi kegalauan saya terhadap pertanyaan ini. Terjawab sudah, saya mendapat dua perikop lain yaitu :

Markus 9 : 38-40

(38) Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita."
(39) Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.
(40) Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.

Bilangan 11 : 25-29

(25) Lalu turunlah TUHAN dalam awan dan berbicara kepada Musa, kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang hinggap padanya, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh tua-tua itu; ketika Roh itu hinggap pada mereka, kepenuhanlah mereka seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi.
(26) Masih ada dua orang tinggal di tempat perkemahan; yang seorang bernama Eldad, yang lain bernama Medad. Ketika Roh itu hinggap pada mereka--mereka itu termasuk orang-orang yang dicatat, tetapi tidak turut pergi ke kemah--maka kepenuhanlah mereka seperti nabi di tempat perkemahan.
(27) Lalu berlarilah seorang muda memberitahukan kepada Musa: "Eldad dan Medad kepenuhan seperti nabi di tempat perkemahan."
(28) Maka menjawablah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa: "Tuanku Musa, cegahlah mereka!"
(29) Tetapi Musa berkata kepadanya: "Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!"

Disini dijelaskan bahwa Yesus sendiri membenarkan pengikut lain untuk melakukan apa yang ingin diperjuangkan oleh Yesus. Bahkan dari perjanjian lama, juga diceritakan bahwa pada saat Tuhan ingin membagikan Roh yang ada pada Musa ke para tua-tua, terdapat 2 orang lain yang ternyata ikut mendapatkan Roh Tuhan, dan ini bukan merupakan sesuatu yang buruk, namun ini merupakan kehendak Tuhan juga supaya segala bangsa boleh memperoleh keselamatan.

Janganlah kita menjadi batu sandungan buat orang lain yang ingin berbuat baik, terkadang kita bisa seperti Yohanes (murid kesayangan Yesus) atau Yosua (pengikut setia Musa) yang mencegah orang lain/pengikut lain untuk bisa menjalankan Kasih. Semua orang berhak mendapatkan keselamatan, dan pastikan kita ada didalam sekelompok orang tersebut.

No matter who you are, where you came from, what you do now, just remember Jesus love you ^^

Sudahkah kita berbuat Kasih kepada sesama? Sudahkah kita mengasihi sesama seperti diri kita sendiri? Mari berbagi !!!
Jesus love u all :)

Friday, October 5, 2012

Dimanakah Tuhan?

Ada sebuah cerita pendek yang menurut saya bisa menjawab pertanyaan diatas. Kadang kita bertanya-tanya benarkah Tuhan itu ada? kalau benar Dia ada dan Dia sungguh baik kenapa ada orang susah, kenapa ada orang yang menderita, kenapa begini begitu dan lain sebagainya...Benarkah Tuhan itu ada???

=======================================================================

Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya TUHAN itu ada".

"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si customer.

"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana , di jalanan... untuk
menyadari bahwa TUHAN itu tidak ada.
Katakan kepadaku, jika TUHAN itu ada,
Adakah yang sakit??,
Adakah anak terlantar??
Jika TUHAN ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan TUHAN Yang Maha Penyayang akan
membiarkan ini semua terjadi."

Si  customer diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena
dia tidak ingin memulai adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si  customer pergi
meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada
orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar, gimbal, kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si  customer balik ke tempat tukang cukur dan berkata, "Kamu tahu,
sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."

Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??".
"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"

"Tidak!" elak si  customer.
"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang
dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang diluar sana ", si  customer menambahkan.

"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.
" Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa
mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.

"Cocok!" kata si  customer menyetujui. "Itulah point utama-nya!. Sama dengan TUHAN, TUHAN ITU JUGA ADA ! Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."

Si tukang cukur terbengong !!!


=======================================================================

Dari cerita diatas kita bisa menyadari bahwa benar adanya, bahwa memang Tuhan itu ADA, tapi apakah kita sudah datang kepadaNya? kita mengetuk pintu kerajaanNya dan mau melangkah bersama Dia? 
Kadang kita masih terlena dengan hal-hal duniawi yang sungguh sangat sangat dan sangat jauh lebih menarik daripada yang ditawarkan Tuhan kita.

Apabila kita mau datang kepadaNya, bagaimana saya tahu Tuhan itu seperti apa? saya tidak pernah melihat Dia?
Untuk itu kita dituntut untuk mengenal Dia, kadang kita terlalu sibuk dengan masalah-masalah duniawi sehingga kita sendiri tidak bisa melihat adanya Tuhan yang ada di sekitar kita, Dia bisa saja hadir dalam rupa suami, istri, anak, teman, tetangga, anak jalanan, pengemis, bos kita, bahkan musuh kita sekalipun.

Ada satu cerita di dalam Alkitab yang akan saya ambil contoh :

Lukas 24 : 15 - 16

(15) Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.
(16) Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.


Bisa bayangkan para murid yang setiap hari mengikuti Yesus saja bahkan tidak mengenal Dia saat mereka berjalan bersama-sama, apa yang terjadi? disitu dikatakan "ada sesuatu yang menghalangi mata mereka".

Sesuatu disini bisa berarti kekuasaan, hawa nafsu, kemarahan, kesombongan, dan semua hal yang bertentangan dengan kasih. Pada saat seperti itulah kita tidak bisa melihat adanya Tuhan. Ingat Tuhan ada di sekitar kita bahkan dia tinggal didalam hati setiap pribadi kita, carilah Dia supaya kita bisa mencapai sukacita surgawi kini dan sepanjang segala masa AMINNNNNN