Search This Blog

Tuesday, January 10, 2012

Buah Roh : Rendah Hati

Suatu sore, ada  beberapa anak sedang bermain layangan. Salah satu layang-layang berkata dalam hatinya "Aku kesal. Aku mau terbang tinggi, setinggi-tingginya, tanpa ada yg menahan. Tapi kenapa aku harus diikat dengan benang? Aku jadi tidak bisa terbang dengan bebas!"

Angin pun lalu bertiup kencang.
"Ah, anginnya kencang", lanjut si layang-layang. "Aku akan mendekati layangan lain, agar  benangku bisa putus. Nanti aku dapat terbang tinggi! Bebas lepas!"

Maka dengan dorongan angin, si layang-layang pun berusaha mendekati layangan lain, membiarkan benangnya bergesekan dengan benang lain. Sesaat kemudian, benangnya putus!

"Akhirnya, putus juga! Sekarang aku bisa terbang semauku, naik tinggi sesukaku!" Tapi kemudian, apa yang terjadi?
"Loh?!? Kenapa ini? Kok aku jatuh?" "Krosak!" Layang-layang itu jatuh & tersangkut di atas pepohonan.

"Ah, aku tersangkut! Kenapa begini? Bukannya terbang tinggi, aku malah tersangkut di pepohonan" kata si layang-layang sedih.

"Sekarang aku tahu", lanjut si layang-layang.
"Justru karena aku terikat benang, makanya aku bisa tetap melayang di udara. Ternyata benang itu yg membuat aku bisa tetap terbang"

Hati manusia sama seperti layang-layang tadi. 

Pada dasarnya manusia ingin untuk hidup bebas sesuka hati, tanpa peduli nasihat & didikan. 
Sering kita pikir nasihat & didikan adalah sesuatu yang mengekang. 
Padahal kedua hal itu sebenarnya sama spt  benang pd layangan: itulah yg membuat kita tetap terbang & berhasil. 
Saat hati kita akan membuat pilihan yang salah, benang 'nasihat & didikan' menarik kita untuk tetap ada di jalan yang benar. 

Saat hati kita mulai sombong karena ada di puncak keberhasilan, benang 'nasihat & didikan' menarik kita kembali untuk rendah hati.


Ingatlah akan ajaran Jesus untuk tidak sombong, ingatlah juga bahwa segala sesuatu sudah direncanakan Tuhan untuk kita, sehingga kita bisa dibentuk sedemikian rupa sehingga bisa makin sempurna dan boleh berkenan dihadapan-Nya nanti.

No comments:

Post a Comment